Selasa, 17 Maret 2009
STRATEGI MENGHADAPI GEJOLAK ZAMAN
Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Pada mulanya proses mengajar pesantren berlangsung di masjid, baik secara komunal maupun individual. Dengan menjamurnya pondok pesantren yang ada di Indonesia ini, menyebabkan adanya spesialis kajian baik tradisional maupun modern. Hal ini membawa dampak positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di negeri ini. Kehadiran pondok pesantren telah nyata membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejak awal berdirinya pondok pesantren dikenal sebagai lembaga pengkaderan ulama, tempat pengajaran ilmu agama, dan memelihara tradisi Islam. Fungsi ini semakin berkembang bahwa pesantren tidak hanya mengajarkan kitab kuning saja melainkan ilmu umum yang nantinya akan menjadi bekal kita dalam melawan arus globalisasi. Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks ini pondok pesantren harus menjadi pioneer dalam mencetak pribadi yang mempunyai kredibilitas tinggi.

Kini, di abad-21, sebagaimana disebut orang abad millennium, peran pondok pesantren bukan saja sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga keagamaan dan lembaga sosial. Peran pesantrenpun melebar menjadi agen perubahan dan pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, tidak heran jika sekarang, pemerintah atau lembaga sosial kemasyarakatan menginginkan pondok pesantren menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, melalui berbagai kegiatan yang sangat menunjang untuk menciptakan somber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang tinggi. Selain itu juga memiliki intelektualitas, spiritualitas dan moralitas yang baik. Semua cara dilakukan antara lain dengan mengadopsi secara menyeluruh atau sebagian system dan lembaga pendidikan modern. Hal inipun akan dihadapkan dengan modernisasi Islam yang terpengaruh oleh kebudayaan barat, dengan ini kita harus bisa menentukan system pendidikan mana yang harus kita adopsi.


Sebagai generasi penerus kita seharusnya menyadari betapa peran kita sangat dibutuhkan oleh masyarakat global. Di sinilah kita ditraining untuk mewujudkan cita-cita dunia. Dengan mempunya profil lulusan pondok yang memiliki ilmu keislaman sekaligus ilmu alam dan sosial, selain itu kita juga harus berakhlakul karimah dan salimah. Semua ini belum sempurna jika belum disertai aplikasi dalam masyarakat sebagai bukti konkret akan hasil pendidikan pesantren itu sendiri. Dalam hal ini pondok telah memfasilitasi dengan menggunakan system pendidikan islami. Dengan membekali ilmu agama yang kita serap setiap harinya melalui kajian keagamaan, kajian kitab, tausiyah, dan ilmu yang kita dapat dibangku sekolah. Selain itu kegiatan ekstrakulikuler sebagai wadah minat dan bakat santri. Santri juga harus mengetahui perkembangan teknologi modern. Didukung dengan lingkungan yang islami, mendorong kita untuk selalu beramal ma'ruf nahi munkar.

Tanpa kita sadari, peraturan yang telah digariskan oleh pondok juga membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak, dengan menjaga pergaulan antar lawan jenis. Tidak membawa barang terlarang yang mayoritas itu akan disalahgunakan. Kaitannya dengan ibadah pondok juga menggaris bawahi tentang hal ini, hingga timbul statmen bahwa suluk itu nomor satu. Seorang santri walaupun nilai akademiknya comloud apabila dia melakukan banyak pelanggaran, frekuensi ibadahnya rendah dan tidak mempunya akhlak karimah, bisa saja dia tidak naik kelas atau tidak lulus dalam ujian.

The road stop here where we go next? Semua pernyataan tersebut menggambarkan bahwa dunia akan kekurangsiapan dan sekaligus sebagai dorongan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi. Di sinilah peran pesantren perlu ditingkatkan. Tuntutan globalisasi tidak mungkin dihindari. Salah satu langkah yang bijak adalah memperssiapkan pesantren tidak "ketinggalan kereta" agar tidak kalah dalam persaingan. Pada tataran ini masih banyak pembenahan dan perbaikan yang harus dilakukan oleh Pondok Pesantren dalam menciptakan insan yang berkualitas tinggi.

Pada intinya, dimanapun kita hidup, dimanapun kita sekolah, dimanapun kita berada, semua tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita memformat diri kita, bagaimana kita mengisi pikiran kita, bagaimana kita memanfaatkan fasilitas yang ada, bagaimana kita menjadi driver untuk diri kita. alumni pondok diharapkan memiliki aqidah yang kuat, karena aqidah adalah suatu pondasi keimanan kita. Alumni pondok harus mempunyai izzah yang kuat sehingga apabila tidak ada di pondok lagi kita masih menanamkan syariat islam, dengan menjaga identitas kita sebagai orang muslim. Alumni pondok harus mempunyai pendirian yang kuat sehingga kita tidak terpengaruh oleh arus westernisasi. Jangan sampai kita menyesal setelah bertahun-tahun hidup di Pondok tetapi belum dapat menyerap ilmu yang diberikan baik secara formal maupun non formal. Dalam hal ini penulis mengajak pembaca untuk merenung sudah sempurnakah kita mengisi diri kita untuk melangkah lebih jauh dalam menghadapi tantangan zaman. Karena kita tidak tahu siapa orang yang mulia di sisi Allah, siapa orang yang mempunya derajat tinggi di mata Allah. Oleh karena kita saling berfastabikhul khoirot dan semoga kita termasuk dalam golongan orang yang mulia di sisi Allah.

[ Baca Selengkapnya...]
posted by Nanda @ 10.04   0 comments
 


Previous Post
Archives
Shoutbox



LIVE SUPPORT


   Yahoo! Messenger:

CS1:  zarra_samiya

CS2:  adji_hwzy

CS3:  gigiemc

CS4:  spinxsasak

Links
Cairo
72 - 50 C
Jakarta
24 - 29 C
Bali
86 - 78 C
Mataram
85 - 76 C
Kalimantan
83 - 73 C
Tegal
83 - 73 C
Sumber : Resna weather
RESNA